Kamis, 15 Januari 2009

"Ketika gubuk mu terbakar "





Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang. Dengan susah payah, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca dan untuk menyimpan beberapa barang yang berhasil diselamatkannya.
Tetapi suatu hari, ketika dia kembali ke gubuknya setelah pergi mencari makan, dia mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah. "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara pesawat yang mendekati pulau itu. Pesawat itu datang untuk menyelamatkannya. "Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya. "Kami melihat tanda asapmu", jawab mereka.
Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, mungkin itu ‘tanda asap’ bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.
Kamu berkata, "Itu tidak mungkin." Tuhan berkata, "Tidak ada hal yang tidak mungkin."
Kamu berkata, "aku terlalu capai." Tuhan berkata, "Aku akan memberikan kelegaan padamu."
Kamu berkata, "Tidak ada seorangpun yang mencintai aku." Tuhan berkata, "Aku mencintaimu."
Kamu berkata, "Aku tidak bisa meneruskan." Tuhan berkata, "Kasih karuniaKu cukup."
Kamu berkata, "Aku tidak mengerti." Tuhan berkata, "Aku akan menuntun langkah-langkahmu."
Kamu berkata, "Aku tidak bisa melakukannya." Tuhan berkata, "Kamu bisa melakukan semuanya."
Kamu berkata, "Ini tidak berharga." Tuhan berkata, "Itu akan berharga."
Kamu berkata, "Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri." Tuhan berkata, "Aku memaafkanmu."
Kamu berkata, "Aku tidak bisa mengatasi." Tuhan berkata, "Aku akan menyediakan kebutuhanmu."
Kamu berkata, "Aku takut." Tuhan berkata, "Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan."
Kamu berkata, "Aku selalu kuatir dan frustasi." Tuhan berkata, "Serahkan segala kekuatiranmu kepadaku."
Kamu berkata, "Aku tidak mempunyai iman yang kuat." Tuhan berkata, "Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya."
Kamu berkata, "Aku tidak pandai." Tuhan berkata, "Aku memberikan padamu hikmat."
Kamu berkata, "Aku merasa aku sendirian." Tuhan berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau membiarkanmu."
aku percaya ada saat-saat di mana kita merasa ‘gubuk’ kita terbakar.

0 komentar: