Senin, 08 Juni 2009

Dalam Cerita Aku Menjadi Siapa pun yang Dia Inginkan


Setahun yang lalu dia belajar menulis cerita. Tokohnya aku. Menceritakan kisahku sewaktu masih kecil. Cerita anak-anak. Tentang seorang anak manja yang mau menang sendiri. Dijauhi semua temannya dan akhirnya sadar dan meminta maaf pada semua orang yang telah disakitinya.
Tak lama kemudian cerita keduanya bercerita tentangku sebagai anak baik yang berprestasi dan mempunyai banyak teman. Tak pernah mengecewakan orang lain dan membantu menyadarkan temanku yang jahat.
Dia menulis cerita lagi. Kembali aku menjadi tokohnya. Kali ini aku berperan sebagai anak SMA yang pintar tapi mempunyai masalah pribadi yang cukup sulit untuk diselesaikan hingga seorang tokoh wanita (teman sekolahku) membantu dan merubah hidupku. Kisah cinta. Kisah yang romantis. Berakhir bahagia.
Kemarin dulu dia kembali menulis cerita tentangku untuk kesekian kalinya. Sebagai orang baik. Terlalu baik dan membantu semua orang hingga tidak menemukan kebahagian untuk dirinya sendiri sampai akhir hayat.
Kemarin dia menulis cerita juga. Tokohnya masih aku. Menjadi penguasa yang dihormati oleh semua rakyatku. Menjadi penguasa paling berpengaruh dan disegani sepanjang berdirinya negara tersebut.
Hari ini dia menulis cerita pendek lagi. Tokohnya lagi-lagi masih aku. Kali ini peranku sebagai penyiar televisi yang ambisius mengejar karir. Berusaha mati-matian demi pekerjaan.
Mungkin esok dan esoknya lagi dia akan membuat cerita lagi tentangku.
Apa lagi peranku di dalam cerita yang akan dia tulis?
Aku bosan dengan karakter yang dia buat untukku. Yang mana aku sebenarnya kalau karakterku selalu berubah?
Ceritakanlah aku dengan karakterku yang sebenarnya. Hanya yang sebenarnya lalu selesaikanlah cerita itu. Jangan lagi membuat cerita lain dengan aku sebagai tokoh utamanya. Hanya satu cerita tentang aku yang aku inginkan!!!


0 komentar: